Dalam sebuah kenyataan yang begitu tak seimbang.. antara pengabdian seorang tutor pendidikan non formal atau pelayanan masyarakat dengan pengakuan ataupun penghargaan dari pemerintah.. Tuntutan profesionalisme harus dimiliki seorang tutor untuk bisa wujudkan tujuan dan misi dari sebuah proses pembelajaran dalam hal ini pendidikan non formal.
Usaha dalam mewujudkan tujuan mulia abdikan diri turut mencerdaskan kehidupan bangsa di PNF atau kesetaraan terkadang dihadapkan banyak sekali kendala kendala yang ada dilapangan..
Yach.. seorang tutor yang rata rata berangkat dari seorang sukarelawan dihadapkan permasalahan permasalahan klasik sehingga begitu banyak dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan yang tulus dengan mengenyampingkan harapan, kepentingan diri bahkan keberanian tuk memimpikan adanya pengakuan untuk sebuah statusnya...
Dalam pendidikan non formal tak hanya dibutuhkan seorang tutor yang pandai mengajar atau mentranfer disiplin ilmu kepada warga belajarnya sebagaimana bisa dilakukan di sekolah formal. karena pada dasarnya kita mesti sadar antara pendidikan formal dan pendidikan non formal telah dibedakan dari latar belakang dan motivasi atau tujuan dari peserta didiknya.. berangkat dari latar belakang keadaan inilah warga belajar di pendidikan non formal tak bisa diperlakukan seperti dalam sekolah formal.
Dari situasi kondisi kebutuhan inilah mereka mau bersekolah disini (PNF), mereka bukan hanya menginginkan belajar untuk membaca, menulis, mengerjakan Pekerjaan Rumah sebagaimana aktifitas pendidikan formal yang melekat di pemahaman mereka..
Dari latar belakang warga belajar di kesetaraan yang rata rata dari keluarga tidak mampu, kita bisa mengetahui apa keinginan mereka.. yach mereka hidup aja sudah susah.. mereka tidak butuh belajar yang macam-macam. mereka hanya butuh belajar bagaimana hidup, bagaimana mereka mempertahankan hidup, bagaimana mereka mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan makan hari esok.
Sebenarnya keinginan ini memang sangatlah sederhana, tapi berdasar dari kenyataan inipun kita sebagai tutor dihadapkan pada banyak sekali masalah yang dituntut untuk berpikir lebih dalam menjawab setiap keinginan keinginan sederhana ini. sebagai contoh sederhana moto atau peribahasa JER BASUKI MOWO BEYO pun tak bisa kita terapkan kepada mereka, padahal konsep ini sebenarnya telah pasti kebenarannya.
Seorang tutor dalam pendidikan non formal mesti dituntut secara profesional, bijak dan kreatif dan sosiobilitas dalam pengembangan pendidikan non formal dalam hal ini kesetaraan.
Seorang tutor tidak hanya memberikan aktifitas belajar secara ditaktik metodik saja melainkan harus pula menyangkut aspek-aspek pedagogis, filosofis, input, proses dan output sehingga mampu menyentuh hati dan menjawab kebutuhan kebutuhan warga belajarnya..
Dalam hal ini memang pendidikan berbasis masyarakatlah yang paling cocok dan harus lebih ditekankan yaitu pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat. dengan pendidikan berbasis masyarakat diharapkan adanya respon dan menjawab terhadap masalah masyarakat lokal, selain itu juga adanya kerjasama antara pendidik dengan stakeholder sehingga diharapkan masyarakat juga andil terhadap pengembangan pendidikan non formal..
kita sebagai tutor PNF juga harus mampu menciptakan image bahwa di pendidikan non formal lebih dari sekolah biasa umumnya, di sekolah kesetaraan diberikan modal kecakapan hidup (life skill) sehingga warga belajar akan mendapatkan modal yang tepat guna untuk menghadapi hidup di hari depan..
Dengan kondisi ini pengorbanan pengorbanan seorang tutor di pendidikan kesetaraan atau PNF terasa terlihat sekali untuk pencapaian tujuan dan visi pendidikan PNF..dibalik kenyataan penghargaan atau kesejahteraan yang telah diberikan pemerintah.. yang memang pemerintah cenderung memberikan anggaran kepada pendidikan non formal yang tidak sebanding dengan anggaran pendidikan formal, padahal kenyataan yang ada pendidikan non formal juga andil besar dalam pembangunan bangsa yakni usaha mencerdaskan kehidupan bangsa...
SAUDARAKU TUTOR TUTOR PNF TETAPLAH SEMANGAT...
JANGAN MENYERAH....
SENYUM ANAK-ANAK ITU LEBIH MEMBAHAGIAKAN...
JADIKAN SENYUM ANAK ANAK ITU SEBAGAI SEMANGAT TUK ABDIKAN DIRI INI KEPADA BANGSA TERCINTA...
SEMOGA TUHAN MENDENGAR DOA DAN MERIDLOI USAHA KITA...
Usaha dalam mewujudkan tujuan mulia abdikan diri turut mencerdaskan kehidupan bangsa di PNF atau kesetaraan terkadang dihadapkan banyak sekali kendala kendala yang ada dilapangan..
Yach.. seorang tutor yang rata rata berangkat dari seorang sukarelawan dihadapkan permasalahan permasalahan klasik sehingga begitu banyak dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan yang tulus dengan mengenyampingkan harapan, kepentingan diri bahkan keberanian tuk memimpikan adanya pengakuan untuk sebuah statusnya...
Dalam pendidikan non formal tak hanya dibutuhkan seorang tutor yang pandai mengajar atau mentranfer disiplin ilmu kepada warga belajarnya sebagaimana bisa dilakukan di sekolah formal. karena pada dasarnya kita mesti sadar antara pendidikan formal dan pendidikan non formal telah dibedakan dari latar belakang dan motivasi atau tujuan dari peserta didiknya.. berangkat dari latar belakang keadaan inilah warga belajar di pendidikan non formal tak bisa diperlakukan seperti dalam sekolah formal.
Dari situasi kondisi kebutuhan inilah mereka mau bersekolah disini (PNF), mereka bukan hanya menginginkan belajar untuk membaca, menulis, mengerjakan Pekerjaan Rumah sebagaimana aktifitas pendidikan formal yang melekat di pemahaman mereka..
Dari latar belakang warga belajar di kesetaraan yang rata rata dari keluarga tidak mampu, kita bisa mengetahui apa keinginan mereka.. yach mereka hidup aja sudah susah.. mereka tidak butuh belajar yang macam-macam. mereka hanya butuh belajar bagaimana hidup, bagaimana mereka mempertahankan hidup, bagaimana mereka mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan makan hari esok.
Sebenarnya keinginan ini memang sangatlah sederhana, tapi berdasar dari kenyataan inipun kita sebagai tutor dihadapkan pada banyak sekali masalah yang dituntut untuk berpikir lebih dalam menjawab setiap keinginan keinginan sederhana ini. sebagai contoh sederhana moto atau peribahasa JER BASUKI MOWO BEYO pun tak bisa kita terapkan kepada mereka, padahal konsep ini sebenarnya telah pasti kebenarannya.
Seorang tutor dalam pendidikan non formal mesti dituntut secara profesional, bijak dan kreatif dan sosiobilitas dalam pengembangan pendidikan non formal dalam hal ini kesetaraan.
Seorang tutor tidak hanya memberikan aktifitas belajar secara ditaktik metodik saja melainkan harus pula menyangkut aspek-aspek pedagogis, filosofis, input, proses dan output sehingga mampu menyentuh hati dan menjawab kebutuhan kebutuhan warga belajarnya..
Dalam hal ini memang pendidikan berbasis masyarakatlah yang paling cocok dan harus lebih ditekankan yaitu pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat. dengan pendidikan berbasis masyarakat diharapkan adanya respon dan menjawab terhadap masalah masyarakat lokal, selain itu juga adanya kerjasama antara pendidik dengan stakeholder sehingga diharapkan masyarakat juga andil terhadap pengembangan pendidikan non formal..
kita sebagai tutor PNF juga harus mampu menciptakan image bahwa di pendidikan non formal lebih dari sekolah biasa umumnya, di sekolah kesetaraan diberikan modal kecakapan hidup (life skill) sehingga warga belajar akan mendapatkan modal yang tepat guna untuk menghadapi hidup di hari depan..
Dengan kondisi ini pengorbanan pengorbanan seorang tutor di pendidikan kesetaraan atau PNF terasa terlihat sekali untuk pencapaian tujuan dan visi pendidikan PNF..dibalik kenyataan penghargaan atau kesejahteraan yang telah diberikan pemerintah.. yang memang pemerintah cenderung memberikan anggaran kepada pendidikan non formal yang tidak sebanding dengan anggaran pendidikan formal, padahal kenyataan yang ada pendidikan non formal juga andil besar dalam pembangunan bangsa yakni usaha mencerdaskan kehidupan bangsa...
SAUDARAKU TUTOR TUTOR PNF TETAPLAH SEMANGAT...
JANGAN MENYERAH....
SENYUM ANAK-ANAK ITU LEBIH MEMBAHAGIAKAN...
JADIKAN SENYUM ANAK ANAK ITU SEBAGAI SEMANGAT TUK ABDIKAN DIRI INI KEPADA BANGSA TERCINTA...
SEMOGA TUHAN MENDENGAR DOA DAN MERIDLOI USAHA KITA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kami sadar masih banyak sekali kekurangan dalam pengeloaan blog ini, karena itu saran dan komentar sangat kami perlukan demi pengembangan blog ini selanjutnya. dan kami ucapkan beribu terima kasih bagi yang singgah dan meninggalkan komentar..