Welcome to my blog..... Thank's to visit...! Jangan lupa? tinggalkan komentar anda...

Minggu, 11 Juli 2010

PROGRAM KHURSUS KEWIRAUSAHAAN KOTA (PKWK)

PKWK adalah sebuah program yang dilaksanakan oleh UPTD SKB Blora di bidang kewirausahaan  pada lingkup perkotaan.. 
Dalam kesempatan kali ini PKWK yang diadakan oleh UPTD SKB Blora bekerjasama dengan SMK NU Tunjungan mengambil kegiatan di bidang mekanik otomotif.
Dengan melihat kenyataan yang ada bahwa penduduk Blora yang terkenal dengan tipe konsumtifnya dengan dibuktikan dari data penjualan salahsatu merek sepeda motor yakni Honda, ternyata sepeda motor yang terjual setiap bulannya untuk satu merk saja yakni honda adalah sekitar 800 unit. Bisa dibayangkan belum lagi dengan motor keluaran pabrik / merk lain ternyata untuk wilayah Blora saja sekitar ribuan motor turun ke jalan setiap bulannya. Berangkat dari sini ternyata ketrampilan dibidang otomotif masih sangat dibutuhkan untuk menjawab fenomena tersebut sekaligus menjadi salah satu prospek lapangan kerja di Blora untuk mengurangi tingkat pengangguran yang semakin meningkat tiap tahunnya. 
Dari kenyataan yang ada masih sedikit adanya bengkel bengkel di wilayah kota blora terutama di desa-desa yang memang tidak adanya dukungan SDM atau skill dari pemuda yang mempunyai ketrampilan mereparasi motor. 




Oleh karena itu dengan adanya Program Kursus Kewirausahaan Kota ini SKB Blora mengharapkan akan lahir embrio-embrio kecil dengan skill tentang otomotif untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, mampu membuat bengkel paling tidak untuk sekedar kemampuan mereparasi kendaraan mereka sendiri.
PKWK Mekanik Otomotif ini diadakan di SMK NU Tunjungan dengan waktu sepuluh hari yaitu dari tanggal 06 Juli sampai 16 Juli 2010. untuk peserta diklat adalah sejumlah 20 orang yang dipilih dari beberapa kecamatan di Kabupaten Blora, yaitu Jepon, Tunjungan, Blora, Japah, Ngawen, dan Kecamatan Jiken. yang rata-rata adalah pengangguran sejati dan belum pernah mendapatkan pelatihan serupa yaitu dibidang mekanik otomotif. 
sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Sekolah NU Tunjungan Yakni Bapak Supar, MPd kepada semua peserta diklat adalah yang pertama kita harus bersyukur karena  peserta diklat merupakan orang-orang yang telah terpilih diantara ribuan pengangguran yang lain yang diberikan kesempatan untuk mendapatkan ilmu dan ketrampilan di bidang otomotif secara gratis oleh pemerintah sehingga diharapkan para peserta diklat untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti diklat tersebut sehingga nantinya setelah selesai diklat para peserta diklat akan memperoleh ilmu dan ketrampilan maupun skill bagaimana cara memperbaiki dan merawat mobil ataupun motor. 
Dan tidak hanya mengenai cara memperbaiki atau merawat mobil dan motor para peserta diklat juga diberikan bonus ketrampilan tambahan yaitu bagaimana cara mengelas yang memang pengelasan sangat tidak bisa dipisahkan dalam sebuah usaha  perbengkelan. Sehingga menurut bapak Supar yang sangat merespon adanya kegiatan positif ini, diharapkan nantinya setelah selesai mengikuti pelatihan para peserta benar-benar memiliki modal ketrampilan untuk mendirikan sebuah bengkel, karena bagaimanapun dalam mendirikan sebuah bengkel kita diharap harus bisa allround yang artinya mampu segalanya atau jangan sampai menolak ataupun membatasi kemampuan bengkel itu sendiri. jadi selain bengkel motor diharap kita juga mampu menangani kerusakan sederhana mobil dan yang tak bisa dikesampingkan juga mampu mengelas karena setiap bentuk mobil maupun motor pasti tak lepas dari adanya sambungan las.
Sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh oleh peserta diklat antara lain adalah selain mendapatkan pembekalan dalam servis sepeda motor, tune up mobil, dan pengelasan para peserta juga akan mendapatkan peralatan sederhana untuk dapat melakukan servis sepeda motor. Dan memang menurut Bapak Nuril selaku Ketua Tim penyelenggara PKWK ini, titik berat pelaksanaan program ini adalah pada proses pelatihan sehingga dari pemerintah tidak meng-anggarkan uang transport ataupun akomodasi lainnya, namun dari penyelenggara begitu mengusahakan hal-hal terbaik untuk peserta diklat sehingga selain kaos, akomodasi makan ringan juga memberikan uang sebagai pengganti transport selama pelatihan.  
Pak Sarjono selaku Kepala UPTD SKB Blora dalam pembukaan pelatihan ini juga banyak berharap dengan adanya program kewirausahaan kota di bidang otomotif ini akan mampu mengurangi banyaknya pengangguran sekaligus mampu menciptakan lapangan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Beliau juga mengharapkan adanya kesungguhan dan tekad dari para peserta diklat untuk mengembangkan diri karena  menurut beliau output dari pelatihan ini akan terus dipantau perkembangannya sehingga apabila bagus tentunya akan berlanjut dengan bantuan -bantuan berupa modal ataupun alat- alat dari pemerintah untuk para peserta yang berhasil mengembangkan dirinya.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kami sadar masih banyak sekali kekurangan dalam pengeloaan blog ini, karena itu saran dan komentar sangat kami perlukan demi pengembangan blog ini selanjutnya. dan kami ucapkan beribu terima kasih bagi yang singgah dan meninggalkan komentar..